Pantai Senggigi di
Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), sudah tidak asing lagi di telinga
wisatawan dalam dan luar negeri. Obyek wisata pantai Senggigi merupakan
pelopor dalam memperkenalkan pariwisata Lombok ke luar negeri.
Tahun
80-an, di sepanjang pantai di kawasan ini masih dipenuhi pohon kelapa, jalanan
kurang terawat dan sempit. Namun, kini Senggigi berubah menjadi obyek wisata
terkenal di Pulau Lombok. Siang hingga sore hari selalu diramaikan wisatawan.
Apalagi malam hari, kehidupan malam pun dimulai dengan menjamurnya restoran dan
kafe di kawasan itu.
Melihat
matahari terbenam (sunset) merupakan momen yang selalu ditunggu-tunggu
wisatawan di sepanjang pesisir pantai barat Pulau Lombok. Banyak tempat untuk
melihat sunset dengan latar belakang Gunung Agung di Pulau Bali.
Salah
satunya adalah Pura Batu Bolong. Lokasi Pura Batu Bolong tak jauh dari
Senggigi. Bila Anda hendak menuju Senggigi dari Kota Mataram, ibu kota Provinsi
NTB, pasti melewati Pura Batu Bolong.
Pura Batu Bolong mengingatkan akan keberadaan Pura Tanah Lot di Tabanan, Bali,
yang sama-sama berada di pinggir pantai. Hanya saja Pura Batu Bolong dengan
pasir hitamnya memiliki lubang atau bolong di tengahnya sehingga dinamakan batu
bolong.
Sejarah
keberadaan Pura Batu Bolong tak lepas dari perjalanan seorang pendeta Hindu
dari Jawa Timur, Dang Hyang Dwijendra ke Pulau Lombok yang melakukan perjalanan
dari Jawa dan Bali. Beliau kerap berpindah-pindah tempat.
Selain
mengelilingi pantai selatan Pulau Bali, beliau melanjutkan peralanan spiritual
ke kawasan Bali Utara. Seperti Pura Pulaki hingga ke Pura Ponjok Batu, sebelum
melanjutkan perjalanan menyeberang ke Pulau Lombok.
Di tempat terakhir
itulah Dang Hyang Dwijendra disebutkan sempat menolong beberapa orang bendega
atau nelayan perahu yang karam dekat Ponjok Batu. Para bendega asal Lombok yang
diselamatkan beliau itu konon turut mengantarkan Dang Hyang Dwijendra yang juga
disebut dengan nama Ida Peranda Sakti Wawu Rauh sampai ke Lombok dan menjejakkan
kaki di Batu Bolong.
Bagi
umat Hindu, Pura Batu Bolong yang berhadapan dengan Selat Lombok dan Gunung
Agung di Bali ini memiliki atmosfer spiritual yang mampu memberikan kedamaian
dan ketenangan bagi para umat yang bersembahyang di pura ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon berkomentar yang sopan.