Awal tradisi Presean ini dahulu saat Lombok masih
berbentuk kerajaan, Presean jadi cara untuk memilih prajurit di sana. Sebelum
diterima menjadi prajurit, mereka akan adu ketangkasan terlebih dahulu atau
upacara adat dari luapan emosi para prajurit kerajaan sehabis mengalahkan lawan
di medan perang.
Pertunjukan
seni ini sangat unik walaupun penuh dengan unsur kekerasan. Disini petarung
dinamakan pepadu yang sebelumnya tidak disiapkan, pepadu dipilih oleh
Pakembar yang juga sebagai wasit dalam pertarungan presean ini. Pepadu
dipilih dari penonton, penonton berhak untuk menolak bila dipilih oleh
pakembar, apabila pepadu bersedia maka mereka akan mengenakan kain tradisional,
dengan udeng dan bertelanjang dada. Menggunakan pecutan atau rotan dan perisai
sebagai pelindung yang terbuat dari kulit kerbau tebal yang biasa disebut Ende,
para Pepadu ini akan adu kekuatan dan ketangkasan di tengah lingkaran manusia.
Pertarungan ini dipimpin oleh 2 pakembar Yakni Pakembar Sedi yaitu wasit yang
berada di pinggir lapangan dan Pakembar Tengaq, yaitu wasit yang berada di
tengah lapangan. Pertarungan dilakukan dalam beberapa ronde, dengan
peraturan-peraturan yang diberikan oleh Pakembar. Pemenang dalam Presean ini
ditentukan dengan 2 cara, yaitu ketika salah satu dari anggota badan pepadu
berdarah, maka pertarungan dianggap selesei dan pepadu yang tidak mengeluarkan
darah dianggap sebagai pemenang. Dan yang kedua apabila pepadu bisa sama-sama
bertahan dalam beberapa ronde, pemenangnya akan ditentukan berdasarkan nilai
tertinggi selama pertarungan dilaksanakan oleh Pakembar Sedi.
By_L.suriadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon berkomentar yang sopan.