Selasa, 10 Juni 2014

PRESEAN




Awal tradisi Presean ini dahulu saat Lombok masih berbentuk kerajaan, Presean jadi cara untuk memilih prajurit di sana. Sebelum diterima menjadi prajurit, mereka akan adu ketangkasan terlebih dahulu atau upacara adat dari luapan emosi para prajurit kerajaan sehabis mengalahkan lawan di medan perang.
Pertunjukan seni ini sangat unik walaupun penuh dengan unsur kekerasan. Disini petarung dinamakan pepadu yang sebelumnya tidak disiapkan, pepadu dipilih oleh  Pakembar yang  juga sebagai wasit dalam pertarungan presean ini. Pepadu dipilih dari penonton, penonton berhak untuk menolak bila dipilih oleh pakembar, apabila pepadu bersedia maka mereka akan mengenakan kain tradisional, dengan udeng dan bertelanjang dada. Menggunakan pecutan atau rotan dan perisai sebagai pelindung yang terbuat dari kulit kerbau tebal yang biasa disebut Ende, para Pepadu ini akan adu kekuatan dan ketangkasan di tengah lingkaran manusia. Pertarungan ini dipimpin oleh 2 pakembar Yakni Pakembar Sedi yaitu wasit yang berada di pinggir lapangan dan Pakembar Tengaq, yaitu wasit yang berada di tengah lapangan. Pertarungan dilakukan dalam beberapa ronde, dengan peraturan-peraturan yang diberikan oleh Pakembar. Pemenang dalam Presean ini ditentukan dengan 2 cara, yaitu ketika salah satu dari anggota badan pepadu berdarah, maka pertarungan dianggap selesei dan pepadu yang tidak mengeluarkan darah dianggap sebagai pemenang. Dan yang kedua apabila pepadu bisa sama-sama bertahan dalam beberapa ronde, pemenangnya akan ditentukan berdasarkan nilai tertinggi selama pertarungan dilaksanakan oleh Pakembar Sedi.

By_L.suriadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon berkomentar yang sopan.